Lihatlah bagaimana kita telah menipu diri masing-masing;
Mengelabuhi segala realitas
Menyembunyikan kesedihan
Berpura-pura berdamai dengan keadaan.
Nyatanya, setiap waktu kebahagiaan kita terkuras hingga habis tak bersisa
Luka-luka yang tak terobati makin hari mengalami proses pembusukannya
Menikmati setiap kesakitannya;
Dengan menangis dan merenungi segala derita yang selalu mengoyak rasa dan menenggelamkan asa
Hingga tak ada lagi waktu untuk merenungi setiap tetes air mata yang terbuang sia-sia
Dan dengan kebodohan dan kemunafikan yang kita punya— kita tetap mencoba menyembunyikan muram dan suram ditengah kerumunan
Lihatlah kita; diri sendiri yang tak berdaya dan tak pernah berupaya untuk melakukan perayaan sukacita, Dan lebih memilih menggembar-gemborkan kesedihan dengan bentuk prosa yang akhirnya berserakan di tempat sampah virtual; media sosial.